Selasa, 27 Mei 2014

Perbedaan Pendapat Mengenai Penulisan Latin "InsyaAllah" ataukah "InshaAllah"

Assalamu'alaikum
selamat sore sobat CHF, gimana kabarnya?
sore ini saya lagi nyicil skripsi saya, ditengah kesibukan itu, tanpa sengaja saya menemukan artikel mengenai penulisan dalam bahasa lndonesia tentang salah satu kalimat Allah yang artinya "Bila Allah Menghendaki" yang dalam Bahasa Arabnya إن شاء الله


Banyak yang berpendapat dalam penulisan kalimat إن شاء الله dalam bahasa Indonesia yaitu "InsyaAllah" namun adapula yang berpendapat "InshaAllah". nah lhoo sobat, mana hayyo yang benerr?!?!?


yuuk ah langsung disimak aja penjelasan dari ust. Felix Siauw ya sobat.



Pertama-tama, bahasa Arab dan bahasa Indonesia tentu berbeda, bila bahasa Indonesia disusun berdasarkan huruf alfabet A-B-C dan seterusnya, sama seperti bahasa Inggris, tidak dengan bahasa Arab. Bahasa Arab tersusun dari huruf hijaiyah semisal ا (alif), ب (ba), ت (ta) dan seterusnya.

Perbedaan inilah yang akhirnya mengharuskan adanya transliterasi (penulisan bahasa asing kedalam bahasa Indonesia), misalnya, kata الله dalam bahasa Arab, bila di-transliterasikan ke dalam bahasa Indonesia bisa jadi “Allah”, “Alloh”, “Awloh” atau apapun yang senada dengan bacaan asli Arabnya, tergantung kesepakatan transliterasi bila orang Indonesia sudah nyaman membaca tulisan الله dengan transliterasi “Allah” ya tidak perlu diganti dengan “Alloh” atau “Awloh”, toh bacanya juga sama walau tulisannya beda.
by the way, bahkan kalo orang nulis Allah dengan huruf kecil juga nggak dosa, karena dalam bahasa Arab aslinya الله pun nggak ada huruf besar dan huruf kecil 

Hanya kembali lagi, karena transliterasi dan penghormatan kepada Dzat Yang Maha Agung, ya sejatinya sudah kita tulis dengan “Allah”.
Ok, sekarang, Insya Allah atau In Shaa Allah?
yang bener إن شاء الله hehe..
jadi kita bedah begini ceritanya:
إن = bila
شاء = menghendaki
الله = Allah
jadi artinya إن شاء الله = bila Allah berkehendak
nah, balik lagi ke transliterasi, terserah kesepakatan kita mau mentransliterasikan huruf ش jadi apa? “syaa” atau “shaa”?,

Kalo di negeri berbahasa Inggris sana, kata ش diartikan jadi “shaa”, kalo di Indonesia jadi “syaa”
masalahnya di Indonesia, huruf ص sudah ditransliterasikan jadi “shaa”, kalo disamain jadi tabrakan deh..
saya pribadi lebih suka mentransliterasikan إن شاء الله jadi “InsyaAllah”, lebih simpel dan sesuai transliterasi bahasa Indonesia 

Nah, bagaimana katanya kalo ada yang bilang “InsyaAllah” berarti artinya “menciptakan Allah?”, naudzubillahi min dzalik
karena yang satu ini beda lagi masalahnya 
karena إنشاء (menciptakan/membuat) beda dengan إن شاء (bila menghendaki)
dan pemakaiannya dalam kalimat berdasarkan kaidah bahasa Arab pun berbeda bunyinya,
bila إن شاء الله dibacanya “InsyaAllahu” (bila Allah menghendaki)
bila إنشاء الله dibacanya “Insyaullahi” (menciptakan Allah)

Kesimpulannya? 

Jadi kalo kita nulis pake “InsyaAllah”, atau “In Syaa Allah”, atau “In Shaa Allah” bacanya sama aja dan artinya sama aja, yaitu “bila Allah menghendaki”, jadi nggak ada arti lainnya 
yang paling bagus, ya udah, nulis dan ngomong pake bahasa Arab aja sekalian, lebih aman hehe..
(tapi yang nulis pun bakal kesulitan hehehe..)
إن شاء الله 

Bagaimana sobat? udah jelas belum dengan penjelasan Ust. Felix mengenai penulisan إن شاء الله dalam bahasa Indonesia ?
Semoga Bermanfaat ya sobat tulisan ane sore ini :)
Syukron ila Ust. Felix untuk penjelasannya :)

Salam Sukses untuk kita,
~CHF~

sumber: http://felixsiauw.com/home/insya-allah-atau-in-shaa-allah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar